Monday 1 May 2017

PERANAN BAHASA ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA



PERANAN BAHASA ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA

Setiap bahasa akan mengalami perubahan selama bahasa itu masih dipakai, satu di antara perubahan bahasa adalah karena pengaruh bahasa lain. Pengaruh bahasa sebagai akibat kontak bahasa dalam bentuknya yang paling sederhana terjadi berupa pengambilan unsur-unsur dari satu bahasa dan dipergunakan dalam hubungannya dengan bahasa lain.
Pemerkayaan bahasa Indonesia dilakukan melalui penyerapan kata, istilah, atau struktur dari bahasa lain. Pengaruh bahasa lain terhadap bahasa Indonesia besar sekali. Dimaksud unsur serapan adalah unsur-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan telah disesuaikan pengucapan dan penulisannya dengan bahasa Indonesia. Batasan unsur serapan atau kata serapan itu
yakni:
1)      kata itu sudah melembaga dan mewarga dalam bahasa Indonesia
2)      tidak terasa lagi keasingannya
3)      bentuknya sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Unsur asing adalah unsur-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa Indonesia tetapi ditulis dan diucapkan sebagaimana bahasa aslinya. Unsur asing ini belum terserap ke dalam istilah asing harus didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu:
a)      konotasi maknanya lebih cocok
b)      apabila bentuknya lebih singkat dibandingkan dengan terjemahannya dengan bahasa Indonesia
c)      karena bahasa asing itu bersifat internasional
d)     lebih terbatas dan lebih pasti yang dimaksudnya
e)      karena eufemisme (ungkapan yang dirasa lebih halus).
Kata serapan masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara.
1)      Cara adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan.
Contoh: supermarket, plaza, mall.
2)      Cara adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia.
Contoh
pluralization > pluralisasi
acceptability > akseptabilitas
3)      Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia.
Contoh
overlap > tumpang tindih
try out > uji coba
4)      Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh
effective > berhasil guna
spare parts > suku cadang
Selain kata serapan, ternyata bahasa Indonesia juga memunyai beberapa afiks atau imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain:
a.       an-, a-              [=tidak]; anarki, amoral, anorganik
b.      ab-                   [=dari]; abrasi, abnormal
c.       tele-                 [=jauh]; televisi, telepon
d.      mini-                [=kecil]; miniatur, mini bus
e.       super-              [=di atas]; supersonik, super power, supervisi
f.       uni-                  [=satu]; unilateral, universitas
g.      nomo-              [=satu]; monoton, monogami, ,monofobia
h.      sub-                 [=dibawah]; subversi, subsidi, subordinasi
i.        trans-               [=seberang, lewat]; transisi, tranfusi
j.        semi-                [=setengah, sebagian]; semiautomatis, semiformal, semifinal.
Dalam perjalanan, pertumbuhan, serta perkembangannya, bahasa Indonesia menerima pengaruh bahasa lain. Berikut ini akan dibahas pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia.

1.      Kata Serapan dari Bahasa Jepang
Pendudukan Jepang di Indonesia yang selama tiga setengah tahun tidak meninggalkan warisan yang dapat bertahan melewati beberapa angkatan. Kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang digunakan umumnya bukanlah hasil hubungan bahasa pada masa pendudukan, melainkan imbas kekuatan budaya, ekonomi dan teknologinya.
Kata
Arti
Asli Kata
Dakocan
hitam karakter kartun
takko-chan: karakter gurita
Ebi
udang kering
ebi: udang
Harakiri
bunuh diri
hara Kiri: perut satu pemotongan ini
penerbang berani mati
bunuh diri tentara
Kami kaze: angin tuhan
Kempetai
polisi militer Angkatan Darat Jepang (Perang Dunia II)
Kempetai
Jibaku
Berjuang
Jibaku
Romusha
diperbudak pekerja (selama pendudukan Jepang)
Romusha
Taiso
Senam
Taishoo
Tsunami
Tsunami
Tsunami


2.      Kata Serapan dari Bahasa Parsi
Anggar, anggur, atau, acar, baju, baiduri, bazar, bedebah, biadap, bius, bulbul, cambuk, kenduri, daftar, darji, destar, dewala, dewan, jadah (juadah), jam, jauhar, johan, domba, gandum, geram, gul, kawin, kelamkari, kelas, kelembak, kofa, kolah, kurma, lasykar, lazuardi, limaumat, medan, murdun, nafitri, nobat, Nusyirwan, pasar, pelana, pelita, peringgi, pesona, piala, pirus, rubah, sachlat (sekelat), sah (syah), sal, samsir, saudagar, seluar, serban, syamsir, takhta, taj (taj-Mahal), tamsak (tesmak), teji, teraju.

3.      Kata Serapan dari Bahasa Hindi dan Bahasa Tamil
Beriringan dengan perkembangan agama Hindu itu berlangsung pula perdagangan rempah-rempah dengan bangsa India yang sebagian dari mereka penutur bahasa Hindi, sebagian yang lain orang Tamil dari India bagian selatan dan Sri Lanka bagian timur yang bahasanya menjadi perantara karya sastra yang subur. Bahasa Tamil pernah memiliki pengaruh yang kuat terhadap bahasa Melayu.
Bahasa Hindi masuk ke Indonesia lewat hubungan agama, kebudayaan, dan perdagangan antara orang-orang India yang datang ke Nusantara dengan masyarakat setempat sejak berabad-abad yang lalu.
Beberapa kata dalam bahasa Hindi yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah: acar, candu, cempaka (nama bunga), kunci, madu, rupiah, dan sambal.
Sedangkan kata serapan dari bahasa Tamil meliputi: apam, bagai, batil, belenggu, kapal, kari, katil, keledai, kerampagi, kodi, kolam, kuil, kundai (konde), ladam, lebai, logam, mahligai, mangga, manikam, mempelai, merika, metani, modal, nelayan, nilam, perisai, peti, pinggan, pualam, putu, segala, santeri, talam, tambi, tandil, terusi, tirai, cerpelai, cepu, ceeti, tolan, upam.

4.      Kata Serapan dari Bahasa Portugis
Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak bangsa Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511 setelah setahun sebelumnya ia menduduki Goa. Portugis dikecundangi atas saingan dengan Belanda yang datang kemudian dan menyingkir ke daerah timur Nusantara. Meski demikian, pada abad ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa perhubungan antaretnis di samping bahasa Melayu.
Kata serapan dari bahasa Portugis meliputi: alketip, almari, beledu, bendera, beranda, bola, bolu, boneka, dadu, jendela, eskader, gancu, gardu, garpu, gelojoh, geradi, gereja, gurdi, istinggar, kaldu, karabin, kedera, keju, kemeja, kereta, lentera, mandur (mandor), martil, meja, mentega, merinyu, meski, murang, natal, nyonya, orifis, paderi, palsu, paltu (palto), pantolan, pelangkin, peletu (falto), peluru, peniti, pesta, pelor, pita, pitar, picu, piung, soldadu, senyor (ita), teledor, tembakau, tempoh, tenda, teratu, terigu, terongko, tinta, tuala wizuarai, cenala, cipiau.

5.      Kata Serapan dari Bahasa Perancis
Ablonemen, absolutisme, amandemen, ambasade, ambasudur, ampelop, anomali, apel, apropo, artis, atase, baron, begasi, berokat, bilateral, buletin, burjlais (borjuis), debit, deduktip, dekor, dekoratif, demisioner, detail, dialek, dinasti, diplomasi, diplomat, direktur, direksi, dikte, disertasi, distribusi, ekskursi, ekksorbitan, ekspansi, ekspress, emosi, evakuansi, evaluasi, episode, eskadron, faktur, fakultatif, faset, galan, galeri, garasi, hiporek, hotel, ilegal, ilustrasi, imigrasi, imitasi, valid, kafe, kado, karantina, karton, kasasi, kauseri, komandan, komando, komunike, komite, kompas, komplet, komponis, kompromi, kudeta, kurir, labil, lose, losmen, manset, marsose, meleset, melodi, milium, mineral, mode, momen, normal, pakansi (vakansi), panili (vanilie), pantasi (fantasi), parlemen, pasir, paten, pergedel, premitif, persis, pesosir, pion, populer, presiden, proses, prospektus, retur, rolet, royal, sobat, salon, saluir, sampanye, saus, selai, sepeda, sirkuler, sita, steril, tablet, teras, torne, totaliter, uni (Uni Eropa).

6.      Kata Serapan dari Bahasa Latin
Auditorium, abnormal, ad. Interim, ajektif, aera (era), aequator, akta, aktual, akuarium, album, alias, alibi, alinea, animo, anno, anonim, anus, apriori, arbitrer, arsip, arsitek, asosiasi, aula, autentik, basis, bonafide, datif, dato, datum, debet, de fakto, deka, delik, diagnose, diktator, dilema, dilivium, diploma, disagio, disiplin, disipliner, diskonto, diskredit, diskusi, dividen, dogma, dosen, dosir, drama, duplo, efek, efektif, eksamen, ekspasi, ekspedisi, ekstra, epos, era, erosi, fakto, faktor, genus, gratis, idem, interim, kamera, kardinal, karikatur, katalogus, kategisasi, kausatif, kredit, krisis, kohesi, kolese, koloni, komisaris, kongruen, kongsul, kontak, korupsi, kubus, legio, lepra, lisensi, logaritma, logika, minimum, minus, molekul, motor, musium, neto, nihil, non, nota, notaris, oase, pagina, pisa (visa), pisik (fisik), resensi, resep, risiko, santa, senior (sensur), solo, tema, teror, tipes.

7.      Kata Serapan dari Bahasa Yunani
Amuba, analisa, analogi, anarki, anatomi, anemi, anterosi, anti, aorta, apotek, arena, aroma, asbes, atom, axioma, delta, demokrasi, diet, de\isentri, dogma, drama, dualis, eksogami, embrio, epos, eter, hiena, higiena.

8.      Kata Serapan dari Bahasa Cina (Tionghoa)
Hubungan negara Indonesia dengan orang Tionghoan sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina berdagang ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, bahkan sampai juga ke Maluku Utara. Pada saat Kerajaan Sriwijaya muncul dan kukuh, Cina membuka hubungan diplomatik dengannya untuk mengamankan usaha perdagangan dan pelayarannya. Pada tahun 922 musafir Cina melawat ke Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Sejak abad ke-11 ratusan ribu perantau meninggalkan tanah leluhurnya dan menetap di banyak bagian Nusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi Indonesia).
Kata serapan dari bahasa Cina meliputi: anglo, bak, bakmi, bakpau, bakso, cakiah, capcai, ciu, cacing, ebi, engko, encit, engkong, erong, gincu, gua, huk, imlek, cincin, injin, jitu, jicing, kipsiau, kenceng, koa, kongsi, kuntau, kuncit, kucai, langkan, leci, lokcuan, loktong, loleng, lotek, loteng, lotong, lu, lung, mi, mik, ngolo, pangking, panglong, pekong, pecai, pi, popi, sampan, sempoa, sengse, singkek, singkong, singse, soja, tahang, tansi tauge, taucang, teh, teko, tekpai, teng, tepekong, tekpoh, camca, capjiki, cat, cawan, ceki, centeng, cia, cingge, cincai, coken, contoh, culan, cun, cunia, toko, tongkang, tukang, tui, tauke, ue, ucui, upau, wangkang.









DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Arif. 2011. “Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia”. Kumpulan Ilmu Makalah.(online).(http://contoh-makalah mahasiswa.blogspot.com/2012/05/contoh-makalah-bahasa-indonesia kata.html, diunduh 18 Oktober 2012)
Heryana, Nanang. 2006. Pemerkayaan Bahasa Indonesia. Pontianak: STAIN Pontianak Press.
Saadie, Ma’mur. dkk. 1997. Bahasa Bantu (modul). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Load disqus comments

0 comments