Saturday 6 May 2017

ANALISIS KESALAHAN TANDA BACA

BAB I
PENDAHULUAN

1.        Latar Belakang
Tanda baca merupakan tanda-tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dan lain lain). Tanda baca dapat dikatakan sebagai pelengkap dari aturan dari penulisan. Sebuah tulisan yang hanya berbentuk tanda-tanda tertentu dengan pemakaian yang tertentu pula. Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.

      Kajian tentang kesalahan penggunaan tanda baca dan kata baku ini sering sekali kita jumpai baik di media-media tertentu baik media massa maupun media elektronik. Dalam kehidupan sehari-haripun terkadang sering kita mendengar orang-orang yang menggunakan bahasa yang tidak baku dalam kegiatan-kegiatan resmi bahkan dalam penulisanpun masih terjadi kesalahan penggunaan tanda baca, sehingga mengakibatkan kesalahan makna.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kesalahan tanda baca dan kata baku pada spanduk yang telah diambil pada tanggal 2 Maret 2014, untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada bab berikutnya.

2.        Rumusan Masalah
Adapaun rumusan permasalahan pada makalah ini sebagai berikut:
a.         Apa definisi tanda baca dan jenis-jenis tanda baca?
b.        Apa definisi kata baku?
c.         Apa saja kesalahan yang ada pada kain rentang?


3.        Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini sebagai berikut:
a.         Mendeskripsikan definisi tanda baca dan jenis-jenis tanda baca.
b.        Mendeksripsikan definisi kata baku.
c.         Mendeskripsikan apa saja kesalahan yang ada pada rentang.




BAB II
PEMBAHASAN
2.    Definisi Tanda Baca dan Jenis-jenis Tanda Baca
2. 1 Definisi Tanda Baca
Menurut kamus besar Bahasa Inonesia (1995:102), tanda baca merupakan tanda-tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dan lain lain). Tanda baca dapat dikatakan sebagai pelengkap dari aturan dari penulisan. Sebuah tulisan yang hanya berbentuk tanda-tanda tertentu dengan pemakaian yang tertentu pula.
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
2. 2 Jenis-jenis Tanda Baca
1.        Tanda titik (.)
a.         Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan seruan atau pertanyaan.
b.        Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagab, ikhtisar atau daftar.
c.         Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
d.        Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
e.         Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang berakhir dengan tanda Tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
f.         Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatanya.
g.        Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatanya yang menunjukkan jumlah.
h.        Tanda titik dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
i.     Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
2.        Tanda koma (,)
a.         Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
b.        Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi / melainkan.
c.         Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat.
d.        Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi iinduk kalimat.
e.         Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimatt. Termasuk di dalamnya oleh, karena itu, jadi, lagi, pula, meskipun begitu, akan tetapi.
f.         Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
g.        Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
h.        Tanda koma dipakai di antar nama alamat, bagian-bagian kalimat, tempat dan taggal, dan  nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
i.          Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannnya dalam daftar pustaka.
j.          Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
k.        Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
l.          Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
m.      Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
n.        Tanda koma dapat dipakai—untuk menghindari salah baaca—di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
o.        Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang megiringinya dalam kalimat jika petikan itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
3.        Tanda titik koma (;)
a.         Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
b.        Tanda titik koma dipakai sebagai penggganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
4.        Tanda titik dua (:)
a.         Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
b.        Tanda titik koma tidak dapat dipakai jikka rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
c.         Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
d.        Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama kata yang menunnjukkan pelaku dalam percakapan.
e.         Tanda titik dua dipakai (i) di antarra jilid atau nommor dann halaman, (ii) di antara bab dan ayat judul dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
5.        Tanda hubung (-)
a.         Tanda hubung menyambungkan suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
b.        Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
c.         Tanda hubung menyambung unsure-unsur kata ulang.
d.        Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
e.         Tand ahubung boleh dipakai untuk memperjelash (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata
f.         Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf capital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singkatan berhuruf capital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
g.        Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing
3.    Definisi Kata Baku
Kata baku menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk.
Kata baku dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya pedoman sistem penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan. Di samping itu, kebakuan suatu kata juga ditentukan oleh kaidah morfologis yang berlaku dalam tata bahasa bahasa Indonesia yang telah dibakukan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indoensia.
Kata baku merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Konteks penggunaanya yaitu kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis.
Suatu kata yang tidak baku dapat diklasifikasikan dengan adanya ketidaksesuian dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasa hal ini sering muncul dalam bahasa sehari-hari.
4.        Apa Saja Kesalahan saja kesalahan yang ada pada rentang
Kesalahan yang ada pada kain rentang ini dapat kita lihat pada gambar berikut ini,
Kesalahan tersebut ditandai dengan lingkaran merah dan garis bawah seperti yang terlihat pada gambar. Kesalahan pertama yaitu adalah pada penggunaan tanda baca, yakni pengunaan tanda titik (.). Penggunaan tanda baca pada kain rentang tersebut terdapat pada point (i) mengenai tanda titik (.) tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contohnya:
a.         DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
b.         SMA (Sekolah Menengah Atas)
c.         PT (Perseroan Terbatas)
d.        WHO (World Health Organization)
e.         UUD (Undang-Undang Dasar)
f.         SIM (Surat Izin Mengemudi)
g.        Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
       Jadi, sudah jelas penggunaan tanda titik pada kata PT yang terdapat pada kain rentang tersebut salah.
       Kesalahan yang kedua adalah pemakaian kata baku, kesalahan tersebut terletak pada kata ijin. Kata ijin adalah kata yang tidak baku, seharusnya diganti dengan kata izin (baku).




BAB III
KESIMPULAN
Menurut kamus besar Bahasa Inonesia (1995:102), tanda baca merupakan tanda-tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dan lain lain). Tanda baca dapat dikatakan sebagai pelengkap dari aturan dari penulisan. Sebuah tulisan yang hanya berbentuk tanda-tanda tertentu dengan pemakaian yang tertentu pula. Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
Kesalahan pertama yaitu adalah pada penggunaan tanda baca, yakni pengunaan tanda titik (.). Penggunaan tanda baca pada kain rentang tersebut terdapat pada point (i) mengenai tanda titik (.) tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat. Kesalahan yang kedua adalah pemakaian kata baku, kesalahan tersebut terletak pada kata ijin. Kata ijin adalah kata yang tidak baku, seharusnya diganti dengan kata izin (baku).





DAFTAR PUSTAKA

Bahasa, Pusat.1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Situmorang, sinerlis. Tanda Baca. 4 Maret 2014. http://rinerlis.blogspot.com/2011/11/tanda-baca.html





Load disqus comments

0 comments