BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kajian tentang kesalahan penggunaan tanda baca dan kata baku ini sering sekali kita jumpai baik di media-media tertentu baik media massa maupun media elektronik. Dalam kehidupan sehari-haripun terkadang sering kita mendengar orang-orang yang menggunakan bahasa yang tidak baku dalam kegiatan-kegiatan resmi bahkan dalam penulisanpun masih terjadi kesalahan penggunaan tanda baca, sehingga mengakibatkan kesalahan makna.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kesalahan tanda baca dan kata baku pada spanduk yang telah diambil pada tanggal 2 Maret 2014, untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada bab berikutnya.
Tanda baca merupakan tanda-tanda yang dipakai dalam
sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dan lain lain). Tanda baca dapat
dikatakan sebagai pelengkap dari aturan dari penulisan. Sebuah tulisan yang
hanya berbentuk tanda-tanda tertentu dengan pemakaian yang tertentu pula. Kata
baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
telah ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis
dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
Kajian tentang kesalahan penggunaan tanda baca dan kata baku ini sering sekali kita jumpai baik di media-media tertentu baik media massa maupun media elektronik. Dalam kehidupan sehari-haripun terkadang sering kita mendengar orang-orang yang menggunakan bahasa yang tidak baku dalam kegiatan-kegiatan resmi bahkan dalam penulisanpun masih terjadi kesalahan penggunaan tanda baca, sehingga mengakibatkan kesalahan makna.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kesalahan tanda baca dan kata baku pada spanduk yang telah diambil pada tanggal 2 Maret 2014, untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada bab berikutnya.
2.
Rumusan Masalah
Adapaun rumusan permasalahan pada makalah ini sebagai
berikut:
a.
Apa definisi
tanda baca dan jenis-jenis tanda baca?
b.
Apa definisi
kata baku?
c.
Apa saja
kesalahan yang ada pada kain rentang?
3.
Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini sebagai berikut:
a.
Mendeskripsikan
definisi tanda baca dan jenis-jenis tanda baca.
b.
Mendeksripsikan
definisi kata baku.
c.
Mendeskripsikan
apa saja kesalahan yang ada pada rentang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.
Definisi Tanda Baca dan Jenis-jenis
Tanda Baca
2.
1 Definisi Tanda Baca
Menurut kamus besar Bahasa Inonesia
(1995:102), tanda baca merupakan tanda-tanda yang dipakai dalam sistem ejaan
(seperti titik, koma, titik dua, dan lain lain). Tanda baca dapat dikatakan
sebagai pelengkap dari aturan dari penulisan. Sebuah tulisan yang hanya
berbentuk tanda-tanda tertentu dengan pemakaian yang tertentu pula.
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang.
Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung
pada pilihan penulis.
2.
2 Jenis-jenis Tanda Baca
1.
Tanda titik (.)
a.
Tanda titik dipakai pada akhir
kalimat yang bukan seruan atau pertanyaan.
b.
Tanda titik dipakai di belakang
angka atau huruf dalam suatu bagab, ikhtisar atau daftar.
c.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
d.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
e.
Tanda titik dipakai di antara nama
penulis, judul tulisan yang berakhir dengan tanda Tanya dan tanda seru, dan
tempat terbit dalam daftar pustaka.
f.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatanya.
g.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatanya yang menunjukkan jumlah.
h.
Tanda titik dipakai pada akhir judul
yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
i. Tanda titik tidak dipakai dalam
singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat.
2.
Tanda koma (,)
a.
Tanda koma dipakai di antara
unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
b.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh
kata seperti, tetapi / melainkan.
c.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
anak kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat.
d.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi iinduk
kalimat.
e.
Tanda koma dipakai di belakang kata
atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimatt.
Termasuk di dalamnya oleh, karena itu, jadi, lagi, pula, meskipun begitu,
akan tetapi.
f.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
kata seperti o, ya, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di
dalam kalimat.
g.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
h.
Tanda koma dipakai di antar nama
alamat, bagian-bagian kalimat, tempat dan taggal, dan nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
i.
Tanda koma dipakai untuk menceraikan
bagian nama yang dibalik susunannnya dalam daftar pustaka.
j.
Tanda koma dipakai di antara
bagian-bagian dalam catatan kaki.
k.
Tanda koma dipakai di antara nama
orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan
nama diri, keluarga, atau marga.
l.
Tanda koma dipakai di muka angka
persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
m. Tanda koma dipakai untuk mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
n.
Tanda koma dapat dipakai—untuk
menghindari salah baaca—di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
o.
Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang megiringinya dalam
kalimat jika petikan itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
3.
Tanda titik koma (;)
a.
Tanda titik koma dapat dipakai untuk
memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
b.
Tanda titik koma dipakai sebagai
penggganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
kalimat majemuk.
4.
Tanda titik dua (:)
a.
Tanda titik dua dapat dipakai pada
akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
b.
Tanda titik koma tidak dapat
dipakai jikka rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri
pernyataan.
c.
Tanda titik dua dipakai sesudah kata
atau ungkapan yang memerlukan pemerian
d.
Tanda titik dua dapat dipakai dalam
teks drama kata yang menunnjukkan pelaku dalam percakapan.
e.
Tanda titik dua dipakai (i) di
antarra jilid atau nommor dann halaman, (ii) di antara bab dan ayat judul dalam
kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv)
nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
5.
Tanda hubung (-)
a.
Tanda hubung menyambungkan suku-suku
kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
b.
Tanda hubung menyambung awalan
dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya
pada pergantian baris.
c.
Tanda hubung menyambung unsure-unsur
kata ulang.
d.
Tanda hubung menyambung huruf kata
yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
e.
Tand ahubung boleh dipakai untuk
memperjelash (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii)
penghilangan bagian kelompok kata
f.
Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf capital,
(ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singkatan berhuruf capital
dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
g.
Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing
3.
Definisi Kata Baku
Kata baku
menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu kata-kata yang standar sesuai
dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu,
termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat
ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya
menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang
disepakati terbentuk.
Kata baku
dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah
ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya
pedoman sistem penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan. Di samping itu,
kebakuan suatu kata juga ditentukan oleh kaidah morfologis yang berlaku dalam
tata bahasa bahasa Indonesia yang telah dibakukan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa
Indoensia.
Kata baku
merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Konteks
penggunaanya yaitu kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis.
Suatu kata
yang tidak baku dapat diklasifikasikan dengan adanya ketidaksesuian dengan
kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasa hal ini sering muncul dalam
bahasa sehari-hari.
4.
Apa Saja Kesalahan saja kesalahan yang ada pada
rentang
Kesalahan yang ada pada kain rentang ini dapat kita
lihat pada gambar berikut ini,
Kesalahan tersebut
ditandai dengan lingkaran merah dan garis bawah seperti yang terlihat pada
gambar. Kesalahan pertama yaitu adalah pada penggunaan tanda baca, yakni
pengunaan tanda titik (.). Penggunaan tanda baca pada kain rentang tersebut
terdapat pada point (i) mengenai tanda titik (.) tidak dipakai dalam
singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat.
Contohnya:
a.
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
b.
SMA (Sekolah Menengah
Atas)
c.
PT (Perseroan Terbatas)
d.
WHO (World Health Organization)
e.
UUD (Undang-Undang Dasar)
f.
SIM (Surat Izin Mengemudi)
g.
Bappenas (Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional)
Jadi, sudah jelas penggunaan tanda titik
pada kata PT yang terdapat pada kain rentang tersebut salah.
Kesalahan yang kedua adalah pemakaian
kata baku, kesalahan tersebut terletak pada kata ijin. Kata ijin adalah kata
yang tidak baku, seharusnya diganti dengan kata izin (baku).
BAB III
KESIMPULAN
Menurut kamus besar Bahasa Inonesia (1995:102),
tanda baca merupakan tanda-tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti
titik, koma, titik dua, dan lain lain). Tanda baca dapat dikatakan sebagai
pelengkap dari aturan dari penulisan. Sebuah tulisan yang hanya berbentuk
tanda-tanda tertentu dengan pemakaian yang tertentu pula. Kata baku adalah kata
yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
sebagai sumber utama bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata baku
digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan
gagasan secara tepat.
Kesalahan pertama yaitu adalah pada penggunaan tanda
baca, yakni pengunaan tanda titik (.). Penggunaan tanda baca pada kain rentang
tersebut terdapat pada point (i) mengenai tanda titik (.) tidak dipakai dalam
singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat. Kesalahan
yang kedua adalah pemakaian kata baku, kesalahan tersebut terletak pada kata
ijin. Kata ijin adalah kata yang tidak baku, seharusnya diganti dengan kata
izin (baku).
DAFTAR PUSTAKA
Bahasa,
Pusat.1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
0 comments